Complicated Human Relations

1." Adeuh, si A diem aja ma gue dari kemaren dia marah kali ya ama gw, gara-gara gue ngomong bla..bla bla"

2. " Aduh, gw sebel padahal kan gue udah capek2 ngorbanin harga diri gue minta maaf, tapi kenapa tuh orang masih cemberut aja!!"

3. " Gue sebel ama orang tukang ngibul kayak dia, dia kan caper, munafik de el el"

4. " Uuhhh, kalo kita ketauan miskin, tetangga pasti bakalan ngomongin kita, Pa, bu Djoko aja kemarin baru beli cincin berlian! makanya cari uang yang banyak dong, Pa! Biar kita bisa kaya "

Kadangkala asumsi-asumsi seperti itu sering muncul atau terlontar dari pikiran kita sebagai manusia. Padahal bisa jadi kondisinya sangat berbeda dari yang kita pikirkan.

Misalnya saja di contoh pertama ternyata si A sudah lupa dengan kejadian kemarin dan dia sedang memikirkan tugasnya yang belum dia kerjakan samasekali (itumahkebiasaangw) sehingga dia diam saja.

Atau di contoh yang ketiga, bisa saja orang tersebut sekarang sudah ga seperti itu, dia sudah berubah, tapi karena kita punya pengalaman ga mengenakkan dengan dia kita jadi men-judge bahwa dia orang yang seperti itu SELAMANYA..SELAMANYA..SELAMANYA.

Itulah rumitnya hubungan dengan manusia. Berbeda jika kita berhubungan dengan Allah Dzat Yang Maha Pengasih, Maha Pengampun dan Maha Mengetahui.
Karena manusia cenderung untuk berprasangka buruk pada suatu kondisi.
Saya menyimpulkan 5 sikap paling parah yang bisa memperburuk hubungan pertemanan, persahabatan, percintaan, bahkan persaudaraan (sorry kalo sotoy):

1. Pendendam
Si A sudah minta maaf tapi yang dimintain maaf malah melengos. Orang tipe kayak gini adalah orang yang berjiwa kerdil.
2. Suudzon
Suuzon juga cukup ampuh membuat hancur hubungan antar manusia. Ketika Si X cemberut, belum tentu dia keki liat muka kita, tapi mungkin saja dia sedang kesal dengan kejadian lain dalam hidupnya, dan tak sengaja terbawa ke ekspresi wajahnya.
3. Gengsi Minta Maaf
Sudah salah ga mau minta maaf. Hmm..memang minta maaf tuh ga gampang, ada perasaan takut ga dimaafin terlebih yang paling mendominasi adalah perasaan GENGSI. Tapi, apa iya kita mau mempertaruhkan hubungan persahabatan atau persaudaraan kita karena kita gengsi bilang kata 'maaf, saya ga akan ngulangin itu'. Jangan takut minta maaf. Dengan minta maaf kita jadi lebih lega. Dengan minta maaf sangat mungkin semua jadi lebih baik, dengan catatan kita mengubah diri. Try this, it works heuheu.
4. Men-judge kalau sekali jelek tetaplah jelek, takkan bisa berubah (apa dah tuh nama sikapnya)
Semua orang bisa berubah. Misalnya dia dulu menyebalkan, suka ngomong ga diayak, ga sopan, tukang ngibul de el el, belum tentu dia bakal seperti itu selamanya. Setiap orang pastinya mengalami perjalanan hidup, dan seharusnya semakin hari seseorang semakin mengalami kematangan emosional, karena dia belajar dari pengalaman hidupnya. Jadi, ketika kita menemukan 'orang ini kayaknya jadi lebih baik', yah kita harus menerima dia kembali, kita harus mengakui bahwa dia memang sudah berubah.
5.Riya.
Riya menciptakan persaingan tidak sehat, dengki, menyiksa batin, dan juga memperburuk sikap suuzon dengan orang lain. Kalau kita ga punya kemampuan yang sama dengan A yah jangan sirik, tapi berusaha sebaik mungkin untuk meraih hal yang sama dengan A, dengan cara sehat. Dan jangan pernah takut akan omongan orang lain tentang kita, jika kita tidak merasa melakukan kesalahan. Jangan pernah berharap akan pujian manusia lain. Karena sebenarnya apa sih arti pujian dan hinaan manusia.

Maaf saya jadi sok bijak tiba-tiba. Menulis ini bukan berarti saya gak punya sikap jelek yang saya tulis di atas. Sangat mungkin bahwa saya masih memiliki beberapa sikap jelek itu. Saya pun sedang berusaha untuk memperbaikinya. Tulisan ini sendiri juga merupakan salahsatu upaya untuk mengingatkan saya agar menghindari sikap2 tersebut.

Tapi, betapa sebenarnya hubungan manusia itu ga rumit jika kita saling mengerti, saling memaafkan, saling memberi tahu letak kesalahan yang diperbuat oleh seseorang dengan cara sopan, dan tentunya jika kita setiap manusia memiliki sikap berjiwa besar.

Mari saling memaafkan.

Komentar

  1. wow~ saa... lo lagi kenapa tiba2 bisa bijak gini? XDD

    aniwey...
    yang ke3 gue banget 'A'

    BalasHapus
  2. Sori. Saya tau anda bukan Saa.
    Ya, dia tidak pernah senormal ini.
    Tolong kemalikan Saa kami!!! *bawa karung goni yang ada poto Saa-nya*
    #salahkomen

    Kalo sifat2 itu tanpa sadar atau enggak semua udah pernah gue cobain kayanya. Abis penasaran sih, jadi gimana gitu... #komengakmutu XDD

    BalasHapus
  3. HAHAHAHA!*pose ultraman*
    gue juga bingung kesambet apa pas nulis ini

    yah...ada beberapa kjadian yg bhubungan dgn human relations di skitar w yg bikin w sedih, jadi w memutuskan wat nulis hal ini

    gimana?*pose sok ganteng* sangat bijak kan saya?#ditendang

    BalasHapus
  4. oh iya ada satu yg kelupaan:

    GUE EMANG NORMAAAAALL!!*tereak pke toA*

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer