Saat Wanita-Wanita Random Bicara Soal Pria

Yak, berikut pembayaran hutang atas tantangan bikin cerpen dengan konsep chat dari Zu. Maaf kalo sedikit. Kata dhira kalau orang masih punya utang maka akan tertahan di pintu surga. Jadi, sekali lagi, yang penting hutang saya: LUNAS!

NB: Ada yang saya hutangin mungkin? Ah, ya zu. Gue ada utang pulsa ya. Besok gue lunasi ya, Zu.

------------------------------

Ara : Sekretaris random dan pengkhayal 1

Fani: Sekretaris random dan pengkhayal 2, benci duren, pernah taruhan sama Inoue san: makan duren kalo gagal menikah di penghujung tahun 2015.

Dina: Sekretaris baru, masih normal, hubungannya cukup dekat dengan Imanishi san karena kerja bareng.

Bayu: Cowok yang sering nge-chat-in dan nelponin Ara, padahal belakangan Ara tahu bahwa dia sudah punya pacar.

Inoue san: Direktur keuangan yang agak labil, baik, tapi kalo marah kayak psikopat,status menikah, punya seorang anak perempuan berumur 4 tahun, om-om yang kayaknya nakal, umur 37 tahun.
Imanishi san: Staff yang baru datang dari Jepang, umur 31 tahun, status menikah, punya anak umur 2 tahun, rumah tangga harmonis, SEPERTINYA pria baik-baik.

Takahashi san: Staff Jepang termuda di kantor, tampak polos, agak culun, pintar, berkacamata, kurang feromon pemikat sebagai pria.

Okubo san: Pria yang sepertinya hanya tertarik dengan mesin.
-----------------------
Ara: Fan, masa Bayu suka chat-chat gue gitu hampir tiap malem, kadang-kadang juga nelpon.

Fani: Mungkin dia mau berteman.

Ara: Hmm, ya mungkin. Tapi gue gak biasa deh di-chat gitu, pake nelpon-nelpon segala padahal gak ada topik yang mau diomongin. Kecuali kalo dia memang tertarik sama gue dan berpikiran serius sama gue, dan lo tau lah ya, tujuan gue kan nikah. Jadi bawaannya geer aja, kalo cowok udah ‘mendekati’ gue. Kalo dia nggak serius sama gue, mau mainin gue doang, ngapain chat atau nelpon-nelpon segala?

Fani: Mungkin dia tertarik sama lo?

Ara: Belakangan gue tau dia udah punya pacar.

Fani: Tau dari?

Ara: Dari salah satu staff Jepang yang akrab sama dia.

Ara: Oh, yaudah, kalo gitu lo seperlunya kalo bales. Entar juga dia ngerasa kalo jawaban lo itu males-malesan. Lalu, lo menghilang deh.

Untuk sementara Ara berhenti chat dengan Fani.  Lalu, beberapa menit kemudian dia kembali.

Ara: Baru aja diomongin, barusan dia chat gue lagi. 

Fani: Ngomongin apaan?

Ara: Dia nanya tentang bahasa Jepang.

Fani: Terus lo bales?

Ara: Iya gue bales.

Fani: Bales apa?

Ara: “Silakan klik www.google.com”

Fani: BWAHAHAHAHA!!

Ara: Huft.  Imanishi san udah punya anak sih, ya.

Fani: YA TEROOOOOOOS??!

Ara: Seandainya ya Fan, andai dia masih single, kalo aku sih iya #ala-ala Anang

Fani: Aku juga iya. Gue minat kalo dia single. Memungkinkan untuk dicintai, tapi kalo Takahashi san kayaknya sama sekali gak bisa naksir, abis melongo gitu sih tampangnya.

Ara: Iya. Imanishi san lucu gitu, mudah dicintai. Dia juga gak melongo, gak kayak Takahashi san. Yah sedikit budeg aja sih, tapi gue juga agak budeg kok. Jadi yaa cocok-lah ya.

Fani: Kalo sama-sama budeg mah yah repot atuh, Ra. Entar lo berdua malah chatting komunikasinya, padahal deketan.  Eh, eh, tapi ya lo liat deh foto-fotonya si Imanishi san. Nempeeeel mulu sama si Dina!

Ara: Iya kayaknya dia udah biasa mungkin sama Dina.

Fani: Kalo ngobrol juga sama Dinaaa mulu!. Terus jalan berdua di belakang  #cemburu.

Ara: Lo mau gue semprot APAR biar gak terbakar api cemburu? Mau yang foam atau CO2? Tapi Fan, kalau Inoue san sih kayaknya nggak tertarik ama Dina kok, dia kayaknya tertariknya sama lo, deh.

Fani: Makasiiiiiiiih, loh. Ogah gue!!

Ara: Direktur finance loh, dia pernah bilang kan, dia menabung untuk wanita yang akan menjadi takdirnya, makanya dia pelit, tapi kalo sama lo gue rasa dia akan royal.

Fani: Makasiiiiih, mending gue makan duren sepohon.  Andai dia adalah pria terakhir di bumi ini…,

Ara: Ya?

Fani: Gue mending………

Ara: Silakan diisi titik-titiknya

Fani: Sama Imanishi san deh. #teteeep, padahal jelas-jelas si Inoue pria terakhir di muka bumi

Ara: Wakakkakaka. Gak berani ngisi ‘tetep single’ ya, Fan.

Fani: Serem gue. Takut diazab. Entar beneran. Amit-amit, naudzubillah.

Ara: Tapi jangan sama Imanishi san lah, Fan, keluarganya harmonis. Kasian juga anak perempuannya masih kecil.  Apa mungkin lebih baik Okubo san ya?

Fani: Yah, semoga bukan mereka semua, Ra. Semoga kita menemukan  pria yang mengantarkan kita menuju sakinah mawaddah warrohmah.

Ara: Aamiin.

Kedua wanita itu kemudian menggeletakkan ponselnya masing-masing. Bersiap-siap tidur agar tidak terlambat melaksanakan tahajud dan sahur sehingga Allah memberikan mereka jodoh terbaik di masa depan.

Komentar

  1. Sian bat belom ada yg komen. Aye komen dah #mintaditabok

    BalasHapus
    Balasan
    1. tabok aja Dini, terus kurung di karung, hanyutkan di tanjung priuk wakakakka

      Cerita lo ini sih sesuai ekspektasi gue Saa, bahahahaha

      Untuk doa yang di bawah, aamiin ya Allah....

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer