Solatlah pada tempatnya, di waktu yang ditetapkan.
Bos saya marah banget gara-gara ada orang solat.
Gak toleran banget ya, kedengarannya?
Tapi, tunggu dulu. Sebetulnya bukan karena doi gak toleran. Tapi solatnya dilakukan bukan di masjid melainkan di pojokan tempat pengecekan barang, juga bukan di waktu yang sudah ditentukan.
Tapi solat kan harusnya boleh dimana aja, toh ini bumi Allah?
Iya emang boleh dimana aja. Tapi kalau perusahaan sudah kasih fasilitas masjid segede gaban, dengan tempat yang nyaman, juga disediakan waktu solat yang cukup, kenapa sih harus sembunyi-sembunyi solat? Kenapa sih harus dilakukan di luar waktu yang ditentukan?
Memang sih bos saya agak lebay juga. Alasan dia marah banget pertama, karena dia takut debu dan kotoran yang berasal dari mukena masuk ke produk, akibat gerakan solat, karena solatnya dilakukan di tempat pengecekan visual produk (padahal orang solat wudhu, kotoran dari mane coba), sehingga ditakutkan terjadi kontaminasi, kedua, dia marah karena orang tersebut tidak memanfaatkan fasilitas kantor.
Untuk alasan pertama, emang agak nyebelin sih, maksudnya agak gak logis gitu, gimana debu bisa masuk ke produk padahal solatnya di pojokan ruangan. Kecuali, mukenanya jamuran, atau berkutu karena gak dicuci setahun, terus kutunya terbang pas kita takbiratul ikhram. Tapi, ya balik lagi ke alasan dia yang nomor dua, itu logis, kenapa harus solat di pojokan ruangan pengecekan visual? Padahal perusahaan sudah menyediakan fasilitas masjid yang begitu bersih dan luas.
Dia mengirim email: Bagi Anda sekalian yang mempercayai agama Islam, tentunya ibadah solat merupakan suatu kewajiban yang penting, untuk itu lakukanlah di tempat dan di waktu yang memang sudah ditetapkan.
Ya, emang benar, sih. Kecuali kita kerja di perusahaan Cina, yang kebanyakan (mungkin tidak semua) tidak menyediakan tempat solat padahal sebagian besar karyawan pabriknya orang Islam, kita solat harus mencuri waktu, dan tempatnya sangat tidak manusiawi, di depan kamar mandi misalnya (saya benar-benar ngalamin waktu dinas luar ke pabrik yang punya china Indonesia di kawasan bogor, mereka tidak memiliki tempat solat sama sekali padahal karyawannya mayoritas orang Islam, jadi saya sebagai customernya harus solat di sebuah space sempit depan kamar pintu mandi…)
Mbaknya yang solat di pojokan ruang pengecekan, kita kerja di tempat yang sangat menghormati kegiatan keislaman, orang-orang Jepangnya sangat toleransi. Mereka bahkan sengaja melakukan meeting jam 4 atau setengah 4, sengaja untuk memberikan ruang untuk orang Islamnya solat dulu. Mereka mengingatkan saya untuk solat jika telah masuk waktunya. Mereka paham bahwa kita menganggap solat sangat penting.
Dari kejadian ini, saya mengambil pelajaran bahwa kita harus menjadi muslim yang lebih disiplin. Agar orang-orang di luar islam tahu bahwa ibadah ini memang suatu hal yang sangat penting bagi kita.
Komentar
Posting Komentar