Stereotype tentang Tokyo

Tokyo adalah ibukota Jepang
Namanya juga ibukota, kan? Pastinya padat, banyak orang asing, sibuk, bangunan bertingkat pencakar langit. Dan imej seperti itu tepat sekali menggambarkan keadaan Tokyo. Padatnya itu sampai tidak ada jarak antara bangunan dan bangunan, dan jalanannya sempit.
Namun, ya, tetap rapi dan tertata.
Nah, untuk karakteristik masyarakatnya, banyak orang yang bilang bahwa orang Tokyo itu tsumetaaai, atau 'cool, dingin, gak pedulian'.
Untuk membuktikan suatu stereotype benar atau tidak, jalan satu-satunya adalah mengalaminya sendiri. Pergi ke Tokyo, kemudian kalian bisa berpendapat apakah penilaian itu benar atau tidak.
Terus terang saya beberapa kali ke Jepang, tapi sebelumnya selalu pergi ke Osaka. Dan berada di Osaka itu membuat saya merasa seperti dimanja sebagai orang asing. Yang disapa di jalan lah sama nenek-nenek. Pas lagi kesasar, ditanyainlah sama ikemen, memastikan apa saya perlu bantuan. Dipuji imutlah sama tante-tante.
Pokoknya semua pengalamannya menyenangkan.

Daaan, kali ini adalah pertama kali saya ke Tokyo.
Orang Tokyo itu tenang. Kelihatan acuh. Tapi, jika kalian mendekatinya secara personal mereka baik.
Duluuu, waktu saya masih kuliah, saya sering sekali mendengar bahwa jika kalian tersesat di Tokyo,
kemudian kalian bertanya dengan mereka, mereka akan bersikap tidak peduli.
Atau dengan panik berkata "NOOO ENGLISH" meskipun kalian menggunakan bahasa Jepang.
Zaman telah berubah. Mereka berubah menjadi manusia yang lebih terbuka, meskipun tetap kalem.
Tapi, bukan berarti mereka tidak baik. Mereka sangat kooperatif dan menyenangkan.
Beberapa kali saya bertanya kepada orang Tokyo (karena saya anak yang sangat buta arah dan pelupa), tapi mereka dengan sangat baik menunjukkan arah kepada saya, bahkan ada yang mengantarkan sampai ke tempat yang dimaksud.
Tapi, memang tetap saja saya punya pengalaman nggak menyenangkan di Tokyo. Saat hari pertama tiba di Tokyo, saya hendak ke stasiun dan bertanya arah kepada seorang wanita. Dengan pandangan curiga, tanpa berkata sedikit pun hanya menggerakkan tangannya, menunjuk sebuah arah. Shock melanda.

Sifat mereka memang jauh beda dengan Osaka. Orang Osaka itu super ramah, urakan, ekspresif, kocak, dan pecicilan.
Berbeda dengan orang Tokyo yang tenang, santun, menjaga sikap, dan sangat menjaga ekspresi.
Sense of humor orang Tokyo juga jauh beda sama orang Osaka. Kayaknya sih kalo sense of humor saya lebih cocok dengan orang Osaka. Yang bener-bener bisa ngakak-ngakak, tendang-tendangan *saat masih jahiliyah dulu*, *jangan ditiru ya* wkwk.

Anyway, semua orang di dunia itu sama aja. Ada yang baik, ada yang jahat.
Tapi, Tokyo is not bad. It's also nice, though..

Komentar

  1. Setuju, Tokyo padat, kalo jalan keluar berasa kaya semut di dalam rak buku.
    Koq kesan terhadap kota Osaka sama kaya saya ya???
    Jangan2 kita pernah punya pengalaman yang sama....
    Hmmm.... (*覚えてみる)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ehhh dapppiit , kayakmya mungkin kita pernah punya pengalaman sama yeees haha

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer