In The Miso Soup


In the Miso Soup bercerita tentang pengalaman Kenji-seorang guide wisata malam selama tiga hari bersama seorang turis Amerika yang meminta jasanya- Frank. Frank mengaku sebagai pengimpor radiator mobil Toyota. Itu bukan suatu yang dipermasalahkan oleh Kenji, namun yang menjadi masalahnya adalah Frank ini seorang yang gerak-geriknya mencurigakan dan aneh. Karena sikapnya yang mencurigakan itu, membuat pikiran Kenji menjadi agak paranoid dan mengaitkan Frank dengan insiden-insiden mengerikan yang terjadi di sekitar Tokyo. Di akhir perjalanan tiga hari ini, terkuaklah identitas Frank yang sesungguhnya...

Novel ini merupakan novel yang sangat menarik untuk dibaca. Pengarangnya mengajak kita untuk merenung tentang nilai-nilai yang ia paparkan di dalamnya, berpikir ulang tentang hal-hal yang telah kita lakukan, sekaligus membawa kita untuk berimajinasi dan memacu adrenalin kita lewat novelnya. Kekurangan dari novel ini adalah tidak adanya penyelesaian konflik yang berarti di akhir cerita, namun ini mungkin juga bisa dianggap sebagai kelebihan novel ini.

Kadang kala memang manusia mengalami serentetan kejadian dalam waktu singkat, seperti apa yang dialami tokoh utama dalam novel ini –Kenji. Sang pengarang dengan lihai memainkan intrik, plot dan memiliki gaya bercerita yang sinis, luwes dan santai tapi sarat makna. Ia membiarkan akhir cerita menggantung, membiarkan kita sebagai pembaca menyelesaikan cerita ini.

“ Perempuan-perempuan di pub tadi tidak tahu apa-apa tentang negaranya sendiri, kan? Mereka tidak tertarik untuk mengenal negerinya sendiri. Yang menarik bagi mereka hanyalah Hilton, Disney Land, Blighton Bourbon, baju atau tas bermerk”

Dalam novel ini Ryu Murakami, dengan gaya menyindir, juga menggambarkan hasrat manusia-manusia yang berorientasi pada uang, materi dan benda-benda bermerk. Ia menggambarkan tentang kehidupan sosio-kultural masyarakat yang mengalami kegamangan dalam memahami jati diri dan tidak tertarik untuk mengenal sejarah bangsanya sendiri.

Melalui novel ini, sepertinya Ryu Murakami ingin menyampaikan bahwa kita harus berbuat sesuatu untuk menanggulangi korupsi moral dan budaya yang tengah melanda masyarakat kita. Ya, masih banyak yang harus diselesaikan.

Komentar

Postingan Populer